TIPS NYARI KERJA - Konsep "TERMUDAH" Dalam Mencari Pekerjaan
Preambule
Buat para pembaca yang budiman, yang sedang butuh tips mencari kerja, atau tips lulus psikotes, atau tips interview, nggak ada salahnya baca artikel ini. Isinya kurang lebih sama dengan yang di Jobstreet.Com, karena cuma saya terjemahkan. Hanya saja saya pake bahasa yang lebih saya sukai, supaya mudah dibaca rekan-rekan yang lagi galau cari kerja, butuh saran dan sebagainya.
Tulisan ini aslinya karya Atul Mathur, di posting di Jobstreet, sumbernya tinggal klik yang satu ini
semoga yang baca dapat pencerahan, tambahan pengetahuan, dan nggak asal-asalan lagi nyari kerja.
Inti Tulisan
Sebelum membicarakan konsep Upaya Minimal, silahkan pembaca jawab pertanyaan berikut :
1. Anda posisi di lantai 1, ingin pergi ke lantai 10 di sebuah kantor. Apa yang anda lakukan?
a. Naik ke lantai 10 menggunakan Tangga
2. Anda ingin mengeraskan suara televisi Anda. Caranya?
a. Pakai remote control
3. Anda ingin ambil uang dari tabungan anda di bank. Yang dilakukan
a. Masuk ke Bank, ambil nomor antrian, tulis nominal yang akan diambil, lalu ambil di Teller
b. Masuk ke bilik ATM di luar gedung bank
Di pertanyaan tersebut nggak ada tipuan ato trik terselubung, agan-agan yang budiman, dan jawabannya jelas sekali. Biasa banget kan, kita memilih jalan termudah untuk melakukan sesuatu. Inilah yang disebut hukum Least Effort, Upaya Minimal. Contoh lain dari penerapan hukum ini adalah internet banking, Mesin Cuci, Mie Instan, dan sebagainya.
Bahkan Menurut Mbah Wiki, prinsip Least Effort ini juga berlaku dari ikatan-ikatan atom dan hal-hal kimia,
hingga desain web. Seingat penterjemah, Aliran air sungai di pegunungan juga berlenggok-lenggok membentuk meander karena dengan cara itulah si air dapat mengalir dengan tenaga yang rendah.
hingga desain web. Seingat penterjemah, Aliran air sungai di pegunungan juga berlenggok-lenggok membentuk meander karena dengan cara itulah si air dapat mengalir dengan tenaga yang rendah.
Memang sudah keinginan manusia untuk melakukan segala sesuatu dengan mudah, mengambil jalan yang tercepat, mengeluarkan upaya minimal. Dan ini hampir bisa diterapkan dalam segala hal, termasuk nyari kerja. makanya saya bilang ini termasuk tips mencari kerja. Bahkan banyak orang yang sudah terbukti berhasil menggunakan konsep ini untuk mendapatkan pekerjaan.
Kunci dari TIPS MENCARI KERJA ini adalah kalimat berikut ini :
Orang-orang yang SUKSES itu menerapkan konsep Least Effort dengan Sudut Pandang PERUSAHAAN.
Penerapannya? Lihat tiga contoh berikut ini :
RESUME : Jobseeker biasanya ambil cara yang simpel. CUKUP bikin satu CV / Resume standar yang bisa diganti-ganti "kepada"-nya trus dikirim ke banyak perusahaan, sambil berharap moga-moga besok waktu makan siang ada panggilan tes hari H tanggal T jam J di tempat X. Ini contoh klasik penggunaan hukum Least Effort oleh Jobseeker.
Nah, dari sudut pandang Perusahaan / Recruitment commitee, mereka juga menggunakan hukum Least Effort. Ngapain susah-susah baca ratusan lembar CV / Resume satu persatu. Semua yang datang kemungkinan besar akan DIABAIKAN, kecuali yang benar-benar DIBUAT SESUAI KEBUTUHAN PERUSAHAAN.
Jadi, disini udah keliatan siapa yang kalah. Yaitu Jobseeker yang tidak memberikan MORE EFFORT, USAHA YANG LEBIH KERAS, dalam Resume mereka,
misalnya dengan mempelajari hal-hal yang sekiranya diinginkan oleh perusahaan,
kemudian membuat resume yang sesuai dengan itu.
Jadi, HINDARI PENGIRIMAN RESUME
STANDAR SECARA MEMBABI BUTA.
Masih kurang detail petunjuknya? ini ada TIPS MEMBUAT CV / RESUME
1. Resume yang baik dibuat Singkat dan Jelas. Tajam. Resume panjang, bertele-tele membosankan, nggak mengarah, apalagi ada informasi yang nggak berguna tentunya membuat Panitia Rekrutmen MALES bacanya. Nggak berguna disini misalnya mencantumkan Piagam Lomba Nyanyi padahal anda nglamar jadi Engineer, atau Sertifikat Kursus / Seminar yang nggak diperlukan oleh pekerjaan yang diincar.
2. Resume yang baik Tidak Membikin Pembacanya Bosan / Sulit Menemukan kecocokan anda dengan kualifikasi pegawai yang dicari.
3. Di Halaman 1, Pasang Identitas, Jurusan, IPK, Umur, Keterampilan / Kefasihan Bahasa atau apa gitu yang dicari perusahaan. Sepupu penerjemah pernah cerita, Kalo Panitia susah nyari jurusan agan di CV dia pasti males nerusin ngutek-utek CV Agan. CV yang jurusannya nggak sesuai dengan yang dibutuhkan langsung dibuang.
4. Halaman 2 Baru diisi Pengalaman Kerja, atau riwayat Pendidikan atau Daftar Prestasi yang pernah diraih.
Tampilkan yang keren-keren dan nyambung dan keliatan kompeten untuk pekerjaan itu.
5. Tips Membuat CV lain bisa dicari di website lain :D
INTERVIEW : Kalau masuk ruang interview dengan konsep Least Effort sudut pandang jobseeker, tanpa persiapan, Pewawancara pasti akan susah menebak kualitas diri / kompetensi / kapabilitas agan. Tentunya ini bikin pewawancaranya malas karena tidak Least Effort buatnya. Mereka jadi harus menjelaskan persyaratan kerjanya, berulang-ulang kepada peserta wawancara yang berikutnya dan berikutnya dan berikutnya lagi..
Tips wawancara:
1. Agan sebaiknya persiapkan diri agan mempelajari apa yang kira-kira diminta oleh penanya,.
2. Coba ajak mereka bicara mengenai pengalaman agan yang sekiranya cocok untuk pekerjaan, prestasi yang sesuai dengan persyaratan, dan sebagainya.
3. Hematlah usaha mereka, dan biarkan mereka menilai anda dengan santai. Mereka akan menilai anda sebagai orang yang siap, professional, dan jika penjelasan anda mampu membuat mereka terpana, anda berarti selankah lebih maju menuju pintu kesuksesan.
1. Agan sebaiknya persiapkan diri agan mempelajari apa yang kira-kira diminta oleh penanya,.
2. Coba ajak mereka bicara mengenai pengalaman agan yang sekiranya cocok untuk pekerjaan, prestasi yang sesuai dengan persyaratan, dan sebagainya.
3. Hematlah usaha mereka, dan biarkan mereka menilai anda dengan santai. Mereka akan menilai anda sebagai orang yang siap, professional, dan jika penjelasan anda mampu membuat mereka terpana, anda berarti selankah lebih maju menuju pintu kesuksesan.
PENCARIAN KERJA : Bayangkan betapa melelahkan dan repotnya perusahaan jika untuk satu lowongan mereka harus melakukan rekrutmen yang menelan banyak dana dan waktu. Jobseeker yang mengerti perusahaan tentunya akan mencarikan jalan yang mudah untuk proses ini. Jobseeker yang berjuang mendatangi kantor lalu mengajukan lamaran secara personal memiliki kemungkinan direkrut oleh perusahaan, Karena perusahaan menyimpan data para jobseeker dan memanggilnya jika terbuka lowongan yang cocok.