Jumat, 14 September 2012

Tips Mencari Kerja : Konsep Upaya Minimal

TIPS NYARI KERJA - Konsep "TERMUDAH" Dalam Mencari Pekerjaan

Preambule 

Buat para pembaca yang budiman, yang sedang butuh tips mencari kerja, atau tips lulus psikotes, atau tips interview, nggak ada salahnya baca artikel ini. Isinya kurang lebih sama dengan yang di Jobstreet.Com, karena cuma saya terjemahkan. Hanya saja saya pake bahasa yang lebih saya sukai, supaya mudah dibaca rekan-rekan yang lagi galau cari kerja, butuh saran dan sebagainya.

Tulisan ini aslinya karya Atul Mathur, di posting di Jobstreet, sumbernya tinggal klik yang satu ini
semoga yang baca dapat pencerahan, tambahan pengetahuan, dan nggak asal-asalan lagi nyari kerja.

Inti Tulisan

Sebelum membicarakan konsep Upaya Minimal, silahkan pembaca jawab pertanyaan berikut : 
1. Anda posisi di lantai 1, ingin pergi ke lantai 10 di sebuah kantor. Apa yang anda lakukan?
       a. Naik ke lantai 10 menggunakan Tangga
       b. Naik ke lantai 10 menggunakan Lift


2. Anda ingin mengeraskan suara televisi Anda. Caranya?
       a. Pakai remote control
       b. Berdiri, mendekat ke TV, lalu dengan cara manual memutar / menekan panel "Volume +"




VERSUS





3. Anda ingin ambil uang dari tabungan anda di bank. Yang dilakukan
       a. Masuk ke Bank, ambil nomor antrian, tulis nominal yang akan diambil, lalu ambil di Teller
       b. Masuk ke bilik ATM di luar gedung bank


Di pertanyaan tersebut nggak ada tipuan ato trik terselubung, agan-agan yang budiman, dan jawabannya jelas sekali. Biasa banget kan, kita memilih jalan termudah untuk melakukan sesuatu. Inilah yang disebut hukum Least Effort, Upaya Minimal. Contoh lain dari penerapan hukum ini adalah internet banking, Mesin Cuci, Mie Instan, dan sebagainya.



Bahkan Menurut Mbah Wiki, prinsip Least Effort ini juga berlaku dari  ikatan-ikatan atom dan hal-hal kimia,
hingga desain web. Seingat penterjemah, Aliran air sungai di pegunungan juga berlenggok-lenggok membentuk meander karena dengan cara itulah si air dapat mengalir dengan tenaga yang rendah.




Memang sudah keinginan manusia untuk melakukan segala sesuatu dengan mudah, mengambil jalan yang tercepat, mengeluarkan upaya minimal. Dan ini hampir bisa diterapkan dalam segala hal, termasuk nyari kerja. makanya saya bilang ini termasuk tips mencari kerja. Bahkan banyak orang yang sudah terbukti berhasil menggunakan konsep ini untuk mendapatkan pekerjaan.



Kunci dari TIPS MENCARI KERJA ini adalah kalimat berikut ini : 
Orang-orang yang SUKSES itu menerapkan konsep Least Effort dengan Sudut Pandang PERUSAHAAN.

Penerapannya? Lihat tiga contoh berikut ini : 

RESUME : Jobseeker biasanya ambil cara yang simpel. CUKUP bikin satu CV / Resume standar yang bisa diganti-ganti "kepada"-nya trus dikirim ke banyak perusahaan, sambil berharap moga-moga besok waktu makan siang ada panggilan tes hari H tanggal T jam J di tempat X. Ini contoh klasik penggunaan hukum Least Effort oleh Jobseeker.

Nah, dari sudut pandang Perusahaan /  Recruitment commitee, mereka juga menggunakan hukum Least Effort. Ngapain susah-susah baca ratusan lembar CV / Resume satu persatu. Semua yang datang kemungkinan besar akan DIABAIKAN, kecuali yang benar-benar DIBUAT SESUAI KEBUTUHAN PERUSAHAAN. 

Jadi, disini udah keliatan siapa yang kalah. Yaitu Jobseeker yang tidak memberikan MORE EFFORT,  USAHA YANG LEBIH KERAS, dalam Resume mereka, misalnya dengan mempelajari hal-hal yang sekiranya diinginkan oleh perusahaan, kemudian membuat resume yang sesuai dengan itu. 



Jadi, HINDARI PENGIRIMAN RESUME STANDAR SECARA MEMBABI BUTA.

Masih kurang detail petunjuknya? ini ada TIPS MEMBUAT CV / RESUME
1. Resume yang baik dibuat Singkat dan Jelas. Tajam. Resume panjang, bertele-tele membosankan, nggak mengarah, apalagi ada informasi yang nggak berguna tentunya membuat Panitia Rekrutmen MALES bacanya. Nggak berguna disini misalnya mencantumkan Piagam Lomba Nyanyi padahal anda nglamar jadi Engineer, atau Sertifikat Kursus  / Seminar yang nggak diperlukan oleh pekerjaan yang diincar.
2. Resume yang baik Tidak Membikin Pembacanya Bosan / Sulit Menemukan kecocokan anda dengan kualifikasi pegawai yang dicari. 
3. Di Halaman 1, Pasang Identitas, Jurusan, IPK, Umur, Keterampilan / Kefasihan Bahasa atau apa gitu yang dicari perusahaan. Sepupu penerjemah pernah cerita, Kalo Panitia susah nyari jurusan agan di CV dia pasti males nerusin ngutek-utek CV Agan. CV yang jurusannya nggak sesuai dengan yang dibutuhkan langsung dibuang.
4. Halaman 2 Baru diisi Pengalaman Kerja, atau riwayat Pendidikan atau Daftar Prestasi yang pernah diraih.
Tampilkan yang keren-keren dan nyambung dan keliatan kompeten untuk pekerjaan itu.
5. Tips Membuat CV lain bisa dicari di website lain :D

INTERVIEW : Kalau masuk ruang interview dengan konsep Least Effort sudut pandang jobseeker, tanpa persiapan, Pewawancara pasti akan susah menebak kualitas diri / kompetensi / kapabilitas agan. Tentunya ini bikin pewawancaranya malas karena tidak Least Effort buatnya. Mereka jadi harus menjelaskan persyaratan kerjanya, berulang-ulang kepada peserta wawancara yang berikutnya dan berikutnya dan berikutnya lagi..

 <<<<<< BAD INTERVIEW <<<<<Peserta yang baik persiapkan ini

Tips wawancara:
1.  Agan sebaiknya persiapkan diri agan mempelajari apa yang kira-kira diminta oleh penanya,.
2. Coba ajak mereka bicara mengenai pengalaman agan yang sekiranya cocok untuk pekerjaan, prestasi yang sesuai dengan persyaratan, dan sebagainya.
3. Hematlah usaha mereka, dan biarkan mereka menilai anda dengan santai. Mereka akan menilai anda sebagai orang yang siap, professional, dan jika penjelasan anda mampu membuat mereka terpana, anda berarti selankah lebih maju menuju pintu kesuksesan.

PENCARIAN KERJA : Bayangkan betapa melelahkan dan repotnya perusahaan jika untuk satu lowongan mereka harus melakukan rekrutmen yang menelan banyak dana dan waktu. Jobseeker yang mengerti perusahaan tentunya akan mencarikan jalan yang mudah untuk proses ini. Jobseeker yang berjuang mendatangi kantor lalu mengajukan lamaran secara personal memiliki kemungkinan direkrut oleh perusahaan, Karena perusahaan menyimpan data para jobseeker dan memanggilnya jika terbuka lowongan yang cocok. 
<<<<< Minimalisir yang kaya gini ya gan...

Akhir Kata : 

Paling tidak, Usaha ekstra akan membuat anda lebihpercaya diri, dan bertambahlah satu nilai pada kualitas diri anda. Meringankan Orang Lain Selalu Bermanfaat.
















Kamis, 06 September 2012

Tips Mencari Kerja 1 : Memilih Jalur Karir Anda

(sebelum membaca, saya peringatkan anda, pembaca sekalian yang budiman, saya hanya menerjemahkan artikel orang lain yang aslinya dalam bahasa inggris. sistem penerjemahan saya mungkin sedikit berlebihan dengan tujuan lebih menyesuaikan kalimat yang menurut saya wajar dalam bahasa indonesia. saya akan tuliskan penulis dan sumbernya supaya lebih sahih periwayatannya. selamat menikmati)

Memilih Jalur Karir Anda

Written by Danny Pancho (sumber http://careers.jobstreet.co.id/job-search/choosing-your-career-path )


Pilihan karir Anda haruslah berdasarkan pada “kebahagiaan yang dirasakan dari pekerjaan”, “potensi imbalan”, dan “peluang kesuksesan anda dalam pekerjaan tersebut”. Hal ini, kadang berhubungan dengan jurusan dan derajat pendidikan anda, kadang tidak.

Dalam adat perkuliahan, kita biasanya diarahkan atau didikte jalan karir kita, biasanya sesuai dengan jurusan. Hal begituan sekarang tidak lagi sebuah patokan yang pasti, syukurlah, berkat Allah yang mengaruniakan kemajuan teknologi, meningkatnya keberagaman jenis pekerjaan, banyaknya persyaratan keterampilan yang ditunjang dengan peluang belajar yang cukup singkat. Lulusan agribisnis sekarang bisa jadi web programmer, perawat bisa jadi encoder (programmer), insinyur pun bisa jadi orang HRD professional, sarjana biologi jadi pegawai bank, dan lain sebagainya.

Civil engineer student - engineer - HR professional --> nggak nyambung tapi ada

Di jaman sekarang ini, hanya karir yang benar-benar "terspesialisasi"-(semisal bidang hukum, kesehatan, keteknikan dan semacamnya)-lah yang memiliki persyaratan latar belakang pendidikan yang ketat. Perusahaan sekarang (terutama) cenderung menganggap bahwa pendidikan perkuliahan adalah pondasi dasar untuk membangun keterampilan dasar karyawan, sementara nantinya sebelum masuk dunia kerja, calon karyawan akan dibekali dengan keterampilan yang lebih spesifik. Jika anda dapat berkomunikasi dengan baik, bisa berhitung dengan baik, dan memiliki keterampilan analisis dan pemahaman yang mendalam, anda pasti akan memiliki kesempatan yang cukup bagus untuk mendapatkan pekerjaan, tidak peduli latar belakang ataupun title anda.

Graduate + Additional Skill = Employee

Perkembangan ini sekarang menjadi dilemma bagi para lulusan perguruan tinggi. Mau lanjut ke pekerjaan yang sesuai dengan apa yang telah dipelajari dan dipersiapkan selama empat sampai lima tahun di perkuliahan? Atau memilih bereksplorasi lebih jauh ke peluang-peluang pekerjaan yang tak terkait dengan jurusan anda? Jika anda memilih untuk bereksplorasi, seberapa besarkah peluang kesuksesan mu?
Untuk membantumu menemukan jawabannya, anda harus bertanya dan menjawab pertanyaan berikut ini pada diri anda sendiri:

Pertanyaan 1: Apa sih sebenarnya yang menjadi ketertarikan dan kegemaran saya dalam hidup ini? 
Akankah saya bahagia jika mengambil pekerjaan tersebut?


Beberapa orang masuk ke kampus dan dunia perkuliahan namun masih memiliki keraguan akan masa depan mereka, belum memiliki gambaran yang jelas, atau bahkan kurang mengerti potensi dirinya sendiri dan mengapa mengambil jurusan tersebut. Belum paham benar, ingin menjadi apa di dalam kehidupan mereka? Inilah sebuah kelemahan yang membuat miris, karena sejak tahun pertama perkuliahan adalah langkah awal kita menjadi seorang dewasa, dan langkah tersebut benar-benar berdampak besar pada kehidupan dewasa kita. Mungkin ada pengaruh orang tua, ( ayah saya pengacara, saya juga ingin jadi pengacara.) pengaruh teman sebaya (teman-teman saya pada masuk teknik, jadi saya ikut saja). Kadang ada yang beranggapan bahwa itu adalah alasan yang keren untuk diambil.

Jika Anda mengambil alasan yang Anda inginkan, dan YAKIN bahwa Anda akan BAHAGIA dalam menjalaninya seumur hidup Anda, maka ambillah pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan Anda.

Namun jika Anda merasa pilihan tersebut bukanlah pilihan yang baik, dan pekerjaan yang berkaitan dengan itu akan membuat Anda merana dan tidak bahagia, maka pertimbangkanlah untuk mengambil pekerjaan yang benar-benar Anda sukai meskipun tidak ada hubungannya dengan gelar Anda. 




Jika Anda masih belum menguasai atau belum memiliki keterampilan yang sesuai  untuk pekerjaan tersebut, maka ambillah kursus-kursus yang lebih spesifik, sesuai kesukaan Anda walaupun tidak sesuai dengan jurusan Anda. INVESTASI KECIL itu akan memberikan perbedaan yang berlanjut HINGGA AKHIR HAYAT. Pemberi kerja yang prospektif bahkan mungkin menghargai diri anda, atas kejujuran anda atas diri anda sendiri, dan memiliki kekuatan dan keberanian untuk melakukan koreksi, kemudian mengambil jalan yang membuat hidup anda lebih bahagia dan bermakna.

Sedikit cerita. Sebentar aja, Cuma satu paragraf . Waktu kami dulu membuka usaha desain dan produksi web, kira-kira setahun yang lalu, salah satu pelamar lowongan desainer web adalah seorang cewe lulusan akuntansi, dan sudah pernah bekerja untuk sebuah bank yang cukup ternama. Dia sangat menyukai internet, sangat sangat sangat suka, sehingga dia ambil kursus desain web setelah jam kantor, dan selanjutnya dia mendesain dan mengembangkan laman web pribadinya.


(Koreksi. Dua paragraph ding. Peace ya   V(^_^ ) ). Skill si cewe pelamar tadi masih kasar dan kalau dibandingkan dengan pelamar yang lain, dia masih terbilang terbatas. Bagaimanapun, minat dan komitmennya untuk belajar terpancar dari sorot matanya, maka dia pun kami pekerjakan. Dalam beberapa bulan, sejumlah training dan pendalaman membuat si cewe terpoles lebih halus lagi, membuatnya lebih skillful, terampil dan lebih berpengalaman dalam performanya sebagai co-worker desainer web.


Pertanyaan 2:  Karir yang akan kuambil, apakah itu akan memberikan imbalan financial?



Salah satu faktor penentu dalam memilih sebuah kursus atau pelatihan adalah KELAYAKAN FINANSIAL. Apakah ia layak diambil atau tidak. Akankah pelatihan tersebut meningkatkan peluang mendapatkan kerja atau tidak. Kapankah MODAL yang dikeluarkan untuk biaya pelatihan akan KEMBALI, dalam bentuk apa ia kembali? Hal-hal semacam itu memicu pendaftaran masal pada jurusan-jurusan keperawatan, terapi fisik (pijat, massage, tata rias, dll), pemrograman komputer, dan berbagai jurusan lain, terutama yang sedang ngetrend. Padahal di kemudian hari, berlebihnya pasokan lulusan dan merosotnya lowongan di bidang teresebut akan memaksa para sarjana dari bidang-bidang yang “jenuh”(terlalu banyak lulusannya) untuk beralih karir.
Tanyakanlah pada diri Anda sendiri, apakah karir yang Anda pilih memiliki keberlangsungan  financial? Mampukah ia menghidupi Anda? Jawaban jujur anda, bersama dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan lain di atas, akan mengarahkan anda ke jalur karir yang benar.

Pertanyaan 3 : Apakah aku memiliki suatu kelebihan untuk mengejar karir impianku? 
Atau justru memiliki kekurangan? Seberapa besarkah peluang sukses saya?



Jika Anda memutuskan untuk mengambil jenis pekerjaan yang tidak berkaitan dengan jurusan Anda, periksalah kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Apakah BACKGROUND JURUSAN Anda akan jadi penghalang atau justru meningkatkan peluang? Sarjana Teknik yang mencoba masuk Manajemen HRD kemungkinan memiliki skill menghadapi dan menilai orang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan lulusan Psikologi. Bagaimanapun, dia mungkin akan memiliki peluang yang lebih bagus dalam Sistem HRD, karena dia memiliki kompensasi kekuatan di bidang hitungan matematis. Faktanya, banyak Sarjana Teknik yang cukup unggul di bidang profesi HRD umumnya mengawali karir mereka dari kompensasi tersebut.


Sementara itu, beberapa jenis pekerjaan menawarkan awal yang setara bagi semua Cakar (calon karyawan), tanpa memandang background jurusan atau kursus yang pernah diikuti. Sekertaris, Juru tulis, petugas administrasi adalah beberapa contoh yang mirip-mirip, di berbagai divisi / bidang pekerjaan, kebanyakan mencakup job desk input data, menyiapkan laporan, menjaga laporan-laporan dan catatan, koordinasi dan semacamnya. Jika Anda merasa puas menjalani pekerjaan semacam itu sepanjang hidupmu, maka tidak perlu khawatir tentang apakah Anda memiliki keunggulan kompetitif atau tidak. Namun jika Anda ingin tambahan, peningkatan skill atau pengetahuan, maka engkau perlu mencarinya secara mendalam.




Jika dirangkum, kira-kira pertanyaan diatas bisa member arahan untukmu seperti ini:

Apakah engkau bahagia dengan jurusan yang engkau ambil, dengan kursus yang engkau bayar selama ini, dan engkau mencari sebuah karir yang terkait dengan itu? Jika YA, lanjut kepertanyaan selanjutnya : Apakah Anda pikir anda akan bahagia dengan potensi imbalan financial / GAJI yang ditawarkan pekerjaan tersebut? Jika Anda  YAKIN Anda akan bahagia, maka TEKUNILAH jalan itu.

Jika Anda  tidak ingin karir yang terkait dengan Jurusan, maka LIHATLAH pilihan-pilihan yang Anda punya. Evaluasilah, apakah ada tingkat-tingkat kompetisi di pekerjaan incaran Anda itu, dan apakah engkau punya KELEBIHAN atau justru KELEMAHAN jika masuk dalam kompetisi tersebut. Jika peluang tiap pelamar sama, dan titel atau jurusan Anda memberikan nilai tambah, maka ambillah jalur itu.

Namun jika Anda merasa tidak dapat memenangkan kompetisi tersebut, maka TINJAU KEMBALI peluang Anda untuk MENGEJAR dan mendapatkannya. Langkah apa yang harus ditempuh, POTENSI mana yang harus ditingkatkan kembali, dan apakah Anda ingin mengambil peluang tersebut. Jika engkau ingin, maka SILAHKAN Pilih jalur karir ini. Jika tidak, maka carilah lagi alternative lain dan tanyakanlah kembali tiga pertanyaan tadi hingga mendapatkan respon jujur yang positif.

Analisis terakhir, pilihan karir kita seharusnya didasarkan pada PERASAAN BAHAGIA yang kita dapat dari pekerjaan tersebut, imbalan yang akan didapat, dan peluang kita untuk terus berkembang hingga sukses. Jangan pernah terima lowongan hanya karena ia cocok dengan latar belakang jurusan atau karena lowongan tersebut adalah yang pertama yang kita rasa bisa kita  capai. Untuk mereka yang belum terlambat mencari kerja, nyamankanlah hati anda, buatlah pencarian jiwa yang sungguh-sungguh, sehingga Anda akan membuat keputusan yang takkan Anda sesali.

THANKS for Cendol-cendolnya gan :D